Discussion:
[w] jangkrik
kumincir
2006-06-13 04:59:15 UTC
Permalink
Jangkrik, famili Gryllidae, mangrupakeun serangga nu bisa disada, mirip
simeut jeung cihcir (ordo Orthoptera), tapi awakna rada depé sarta boga
anténeu panjang.

Deskripsi
Jangkrik kawentar ku sora stridulasina (ukur nu jalu), nu disada ku cara
ngagésékkeun jangjang atawa sukuna, sahingga sora nu kaluar téh béda pikeun
masing-masing spésiés. Aya dua tipeu sora jangkrik: sora panggero jeung sora
pangolo. Sora panggero anu tarik ditujukeun pikeun ngirut bikang sarta
ngusir jalu nu séjén, sedengkeun sora pangolo nu alon mah dipaké mun
bikangna geus deukeut. Jangkrik bikang boga organ paneundeun endog
(ovipositor) nu bentukna kawas jarum. Ciri fisik séjénna nu ngabédakeun
antara nu jalu jeung nu bikang, nyaéta ayana batik dina jangjang luar
jangkrik jalu (umumna), sedengkeun nu bikang mah ukur garis-garis nuturkeun
"tulang" jangjangna.

Sora 'krik-krikan' jangkrik téh gumantung ka spésiés jeung hawa
lingkunganana. Ilaharna, sora jangkrik bakal leuwih tarik mun hawa leuwih
panas (kira 60 'krik' per menit dina 13ºC). Hubungan antara hawa jeung
lobana 'krik-krikan' katelah salaku Hukum Dolbear.

Nu geus kanyahoan, di sakuliah dunya téh jangkrik kabagi kana kira 900
spésiés. Ngarah teu pahili jeung simeut, perlu diinget yén jangkrik mah liar
peuting, béda jeung simeut nu liar beurang.

Taun 1970, William H. Cade manggihan yén parasit laleur Tachinidae Ormia
ochracea ogé katarik ku sora jangkrik jalu, kalawan maksud pikeun melakkeun
anakna dina awak jangkrik jalu.

Di Asia, jangkrik sok dikukut, boh nuturkeun kapercayaan (utamana di Cina),
atawa ukur kalangenan. Di daérah judi, misalna Makau, jangkrik ogé sok
diadukeun.

Pikeun nu miara manuk, jangkrik ogé sok dikukut pikeun parab.

Taksonomi
Di Tatar Sunda, aya sababaraha spésiés jangkrik anu dipikawanoh, tapi
rujukan nu nyebutkeun klasifikasina can kapanggih:
* Jangkrik Kalung; warna awak & jangjangna hideung, aya polét warna emas
dina lebah puhu jangjangna (deukeut 'beuheung'na).
* Kuntring; dibédakeun ti jangkrik umumna tina sorana nu ngelentring
"tring tring tring...", warna awakna coklat.
* Bakecét; jangkrik leutik nu sok aya di jero imah, awakna hawuk/coklat
belang/tutul.
* Kasir; spésiés jangkrik nu kawilang badag (panjangna kira nepi ka 5
cm), awakna ampir hideung meles.

Baca ogé
* Gaang
* Cihcir

Sumber rujukan
* Cricket, Wikipédia édisi basa Inggris (13 Juni 2006)

Tumbu kaluar
* Intro on house crickets
* How to Raise your Own Crickets

Disalin ti "http://su.wikipedia.org/wiki/Jangkrik"

Kategori: Sato ingon | Serangga
--
sikandar
kumincir.blogspot.com
kumincir.multiply.com
blog.boleh.com/kumincir
www.urang-sunda.or.id
su.wikipedia.org


[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Everything you need is one�click away.� Make Yahoo! your home page�now.
http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/9VOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/
http://barayasunda.servertalk.in/index.php?mforum=barayasunda


[Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea]
Rahman
2006-06-13 07:43:18 UTC
Permalink
Budi Daya Jangkrik Genggong Membuat Penganggur tak Lagi Bengong
APA yang dilakukan para pemuda atau keluarga muda di Desa Tambi Lor, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, khususnya Blok Anten patut diacungi jempol. Tak hanya itu, apa yang dilakukan mereka layak menjadi contoh tentang bagaimana sebuah kreativitas dan inovasi sangat diperlukan untuk mengatasi masa-masa sulit yang kini terus berlangsung.
PARA pemuda Blok Anten Desa Tambi Lor Kec. Sliyeg Kab. Indramayu memilah jangkrik genggong hasil budi daya mereka, Senin (12/6). Dari usaha budi daya jangkrik hutan yang telah berlangsung enam tahun itu, pengangguran di blok itu teratasi.*AGUNG NUGROHO/"PR" Di blok tersebut, saat ini sebagian besar warganya menekuni usaha budi daya jangkrik genggong. Bisnis atau usaha yang sama sekali tak pernah terbayangkan akan muncul secara "semesta", artinya ditekuni oleh sebagian besar warga yang tinggal di dalam satu blok hunian.
Budi daya jangkrik itu selama ini tak pernah terungkap. Bahkan pihak Kecamatan Sliyeg maupun Pemkab Indramayu, kemungkinan besar tidak tahu kreativitas sebagian warganya itu. Padahal usaha seperti itu wajib didukung. Tak hanya dukungan moral, tetapi juga dukungan material melalui bantuan permodalan untuk memperbesar dan memperluas unit usahanya.
Budi daya jangkrik genggong atau jangkrik hutan sebenarnya sudah berlangsung lama, dirintis sejak tahun 2000 oleh seorang lelaki bernama Hendrik Jaenudin (31), warga Tambi kelahiran Arjawinangun, Kab. Cirebon.
Hendrik memulai usahanya pada tahun 2000, dengan hanya bermodalkan Rp 100 ribu. Saat itu, Hendrik membuat tiga buah kotak terbuat dari papan dan tripleks berukuran 1 x 2 m dengan tinggi 50 cm yang digunakan sebagai tempat pembibitan jangkrik.
"Modalnya hanya dengan tiga buah kotak. Lalu saya membeli telur jangkrik dari paman di Cirebon," ujar lelaki yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang ojek dan berhenti setelah usaha jangkrik ternyata lebih menjanjikan.
Dalam perkembangannya, budi daya jangkrik genggong itu kemudian menarik perhatian para pemuda di sekitarnya. Untuk itulah, sejak tahun 2004, secara serentak warga lantas mengikuti langkah Hendrik. "Sampai sekarang, sebagian besar warga Anten menerjuni budi daya jangkrik. Saya sendiri kotaknya sudah mencapai 30 lebih," ujar Hendrik yang sejak menerjuni usaha itu kini dikaruniai dua anak.
Di Anten yang kini dijuluki "Kampung Jangkrik", para peternak lantas mendirikan perkumpulan, yakni, "Antene Mustika". Nama antene diambil dari nama blok yang kebetulan ada kemiripan dengan sifat jangkrik, binatang yang mobilitasnya digerakkan oleh sungu yang berfungsi sebagai antene atau radar, kata "mustika' diambil dari sungu yang bagi jangkrik merupakan mahkota.
Ada pula yang menyebut perkumpulannya dengan "TJC", singkatan dari "Tambi Jangkrik Community". Apalah artinya sebuah nama, tapi bagi peternak jangkrik, hal itu menjadi penambah motivasi untuk semakin tekun menerjuni usaha jangkrik, sekaligus mempertegas identitas sebagai "Kampung Jangkrik" yang kini juga menjadi kebanggaan warga setempat.
Sedangkan yang lebih mengharukan, rata-rata peternak jangkrik genggong di Anten ialah anak-anak muda. Para pemuda lajang ataupun keluarga muda. "Kami dulu menganggur. Hidup kami tidak jelas. Sekarang dengan beternak jangkrik, hidup kami lebih bermakna. Kita bisa makan dari hasil beternak jangkrik ," ujar Wirya (29) dan M. Yamin Al Idrus (22), keduanya masing-masing memiliki 25 kotak jangkrik.
Digemarinya usaha itu karena kebetulan memang mudah dilakukan. Modalnya hanya kotak, sedangkan pembibitan jangkrik dari telur sampai jangkrik dewasa hanya membutuhkan waktu 28 hari. Selain itu, tingkat kematian juga rendah dan sejauh ini tidak ada risiko penyakit. "Kita hanya memberi pakan secara teratur. Penyakit jangkrik hanya kekenyangan. Karenanya, cara memberi makan harus dengan dosis yang teratur," ujar Hendrik.
Butuh modal
Hendrik dan warga Anten mengaku usahanya itu memiliki prospek cerah. Apalagi tingkat permintaan jangkrik genggong selalu tinggi. Bahkan, saking banyaknya, peternak jangkrik di Anten mengaku kewalahan tidak bisa memenuhi permintaan pasar.
"Kami kewalahan, tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Tiap saat terus meningkat. Sekarang selain Indramayu dan Cirebon, pemasaran kami sudah sampai ke Pegaden, Subang. Jangkrik ini digunakan tak hanya untuk pakan burung, tetapi juga para pemancing," ujar Samsul (47), warga Ds. Singajaya, Kec. Indramayu yang juga sebagai perintis peternakan jangkrik dan bergabung dalam "Antene Mustika" Tambi Lor.
Karena keterbatasan produksi, peternak jangkrik Anten mengaku tidak berani menembus pasar yang lebih besar di Pasar Burung di Jalan Pramuka, Jakarta Timur. Padahal sudah ada permintaan, hanya saja peternak jangkrik Anten belum berani menyanggupinya.
"Kami butuh modal untuk memperbesar usaha. Dihitung-hitung modal kami tidak terlalu besar, sebab cuma untuk membuat kotak saja. Akan lebih baik kalau pemkab membantu, termasuk juga penyediaan lahan. Selama ini, peternakan jangkrik dilakukan di dalam rumah," ujar Hendrik yang menyimpan kotak di dalam rumah gubuknya digabung dengan ruangan keluarga.
Dijelaskan, dari usaha jangkrik, rata-rata peternak memiliki hasil di atas Rp 50.000,00/hari. Uang itu diperoleh dari penjualan jangkrik yang per hari antara 3 sampai 5 kg dengan harga jual Rp 20.000,00/kg.
"Hasilnya lumayan. Saya menampung jangkrik dari para peternak harganya Rp 20 ribu/kg. Nantinya saya jual ke penampung lain di Indramayu, Cirebon, Pegaden dan lain-lainnya per ekor antara Rp 20,00 sampai Rp 25,00. Hasilnya lumayan, apalagi pembeli datang sendiri," ujar Hendrik yang juga sebagai penampung.
Di antara peternak jangkrik tadi, yang produksinya cukup besar ialah Samsul. Dengan 18 kotak yang berukuran besar, 1 x 2 m, dia mengaku setiap bulan mampu menjual 70 kg sampai 80 kg. "Istri dan dua anak saya hidup dari usaha jangkrik. Anak pertama kini bahkan mulai kuliah, biaya sekolah diperoleh dari hasil budi daya jangkrik," ujar dia.
Hendrik dan Samsul mengaku optimis, bila ada bantuan modal dan dikembangkan, usaha budi daya jangkrik ini akan bisa membawa kesejahteraan bagi peternak. Apalagi, jangkrik genggong tak hanya dimanfaatkan untuk pakan burung dan mancing, tetapi ada khasiat lain yang belum banyak diketahui masyarakat. "Telur jangkrik itu kalau dimakan bisa menambah kejantanan kaum pria. Rata-rata peternak jangkrik sudah merasakan manfaat dari telur jangkrik tersebut. Kita jadi lebih perkasa. Tak hanya telur, jangkriknya juga bisa. Cukup 5 ekor jangkrik dimasukkan ke dalam segelas air panas, lalu airnya diminum sudah bisa menambah keperkasaan,' ujar keduanya.
Untuk manfaat terakhir ini, Hendrik dan Samsul mengaku kalau budi daya jangkrik ini bisa maju pesat. Sebab pasarnya tidak hanya penggemar burung, tetapi juga para "pemilik burung". (Agung Nugroho/"PR")***

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
Everything you need is one�click away.� Make Yahoo! your home page�now.
http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/9VOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/
http://barayasunda.servertalk.in/index.php?mforum=barayasunda


[Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea]
Rahman
2006-06-20 15:22:30 UTC
Permalink
Walah... kuring ditawaran jadi bandar jangkrik euy! Lain embung... teu
wasa he he he... Lian ti kitu pasar jangkrik di NL mah rada meleg
sigana mah nya? Teuing can riset ketah... he he he....

Cobaan wae kitu? Urang maraban urang NL ku jangkrik!!! Mun diparaban
jangkrik, kumaha nya disadana? he he he...

Bisi aya nu minat jajangkrikan, tah ieu dihandap di-fwd-keun info na.
Asup japri deuih... Seru pokona mah! Ngimel na ge mani sa dua2!!!
Wilujeng jajangkrikan! ;))

baktos,

Rahman


Hello Rekan
Kami adalah kelompok peternak jangkrik asal jateng dan jatim
Kami ingin mengadakan kerjasama dengan pihak Anda dalam hal pemasaran,
yaitu kami sebagai suplayer Anda.
Kapasitas kami bisa 1kwintal/hari bahkan lebih tergantung kebutuhan.
Bila Anda beminat hubungi email saya di ***@yahoo.com
Semoga kita bisa kerjasama dan saling menguntungkan
terimasih
Salam...
Toyo





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/B6DZeC/bOaOAA/E2hLAA/9VOolB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

http://groups.yahoo.com/group/baraya_sunda/
http://barayasunda.servertalk.in/index.php?mforum=barayasunda


[Ti urang, nu urang, ku urang jeung keur urang balarea]

Loading...